21 April 2016

Membangun Skill "Making Connection" Anak

Setelah tampilan perkembangan bahasa dan crtitical thinking nya kemarin dimana Alaric ingatkan ayahnya untuk pergi sholat ke Masjid, ada hal menarik lagi yang merupakan tampilan dari skill making connection serta perkembangan domain berpikir kognisi yang ditunjukkan Al di usianya yang menjelang 26 bulan ini.

Ceritanya seperti sore-sore yang lain, kali ini mamanya akan mencuci pakaian. Baju-baju kotor tersebut sudah dimasukkan ke dalam mesin cuci dan siap digiling dengan air bersih terlebih dahulu. Setelah air diisi dan mama menyalakan mesin cuci, Alaric berlari ke arah mesin cuci. Oh.. ternyata Alaric ingin melihat apa yang terjadi di dalam mesin cuci karena kebetulan kali ini mama tidak menutup mesin cucinya.

Alaric berusaha men-jinjit-kan kakinya. Namun tak sampai. Melihat ini, ayah pun memberikan pijakan kepada Alaric.

"Oh... Alaric mau lihat air yang berputar ya? Kalau tidak sampai, berati kita butuh alat apa ya?" tanya saya.

Dalam hati sebenarnya ingin agar Al mengambil bangku plastik kecil di kamar mandi. Tapi Eits... Dia malah lari ke ruang tengah sambil berkata,

"Arpet...."

Alaric pun mengambil setumpuk karpet evamat dan menaruhnya ke dekat mesin cuci.

"Subhanallah... Alaric punya ide. Ternyata dengan bantuan karpet, Alaric bisa melihat air yang berputar di mesin cuci," ucap saya lagi.

Sayangnya pada percobaan pertama susunan karpetnya masih belum terlalu tinggi, sehingga dia masih kesulitan untuk melihat. Diambilnya lagi setumpuk karpet dan percobaan kedua kalinya ini, berhasil!



Membuat Hubungan Antara Benda dan Kejadian

Apa yang Alaric lakukan adalah bagian dari tampilan skill making connection, satu dari 7 skill hasil penelitian Ellen Galinsky dalam bukunya "Mind in The Making" yang harus dimiliki anak sejak usia dini agar terbangun executive function (Pre frontal cortex)nya. Alaric belajar membuat hubungan antara benda (dalam hal ini karpet evamat) dengan kejadian.

Kejadian yang mana? Saya mencoba untuk mengingat-ingat kembali sampai akhirnya, saya teringat dengan kejadian malam sebelumnya dimana ketika saya memasang kelambu, saya menggunakan tumpukan karpet evamat sebagai pijakan agar saya dapat menjangkau paku yang sudah menempel di bagian plafon.

Subhanallah.... Kejadian inilah yang menginspirasi Alaric, meskipun awalnya saya berharap Alaric menggunakan bangku kecil, namun ternyata Alaric menggunakan benda lain sesuai dengan pengalaman belajar dia sebelumnya.

Selain menghubungkan benda dengan kejadian, Alaric juga menghubungkan kejadian dengan kejadian. Kejadian kali ini yang dialaminya yakni membutuhkan pijakan agar bisa lebih tinggi dengan kejadian sebelumnya dimana ayah juga menggunakan karpet evamat untuk memasang kelambu. Dua kemampuan menghubungkan (benda dengan kejadian, dan kejadian dengan kejadian) ini adalah modal dasar bagi berkembangnya kemampuan berpikir Logis-Matematik dalam domain berpikirnya.

Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua agar Making Connection Anak Terbangun ?

Yang sudah pasti harus dilakukan oleh para orang tua dan guru adalah terus berbicara dan menjaga sikap dan perbuatan di depan anak. Senantiasa memverbalkan apa yang dilakukan bersama anak akan membantu mereka belajar segala sesuatu di dunia ini termasuk belajar membuat hubungan-hubungan.

Misalkan ketika bayi 7 bulan mulai menggenggam sendok, Bunda bisa ucapkan,

"Wah sedang memegang sendok. Sendok adalah alat yang digunakan untuk makan."

Ditambah dengan menggunakan sendok sesuai fungsinya ketika makan, membuat anak akan belajar menghubungkan antara sendok dengan makan. Di lain waktu dia akan menghubungkan sendok dengan piring sebagai alat yang digunakan untuk makan. Ini bisa terjadi kalau orang tua rajin memverbalkan apa yang dilakukannya bersama anak.

2 comments:

  1. Alaric ikutan bantuin nyuci yaaa hehehe #Pinter
    Sini ketempat om, banyak cucian juga lho mari di bantu

    ReplyDelete
  2. hahahah...
    yang penting diajak jelong2 gratis sama om Cumi setahun boleh

    ReplyDelete