Beberapa waktu lalu, kami dibuat terkaget-kaget oleh kelakuan Alaric. Menjelang usia 3 tahun Alaric tampak melakukan sesuatu yang mungkin bagi kita orang dewasa hal yang tabu. Alaric cenderung suka memegang kelaminnya. Bahkan dia terlihat menikmati jika celananya belum dipakai. Hohoho... horor juga kalau dia kemudian lari-lari ke depan rumah dengan kondisi belum memakai celana.
Awalnya mamanya sempat histeris. Dan seperti biasa kelakukan mama dan anak, kejar-kejaran. Yang satu kabur tidak mau dipakaikan celananya, yang satu merasa malu dengan kelakukan anaknya. Saya pun mencari tahu dan membuka kembali buku-buku materi perkembangan anak yang pernah dipelajari sebelumnya.
Apa saja sih sexual behaviour atau kebiasaan seksual yang wajar untuk anak usia toddler ?
Selain tiga kebiasaan di atas, dalam tingkat yang lebih tinggi, balita mungkin akan senang memegang bagian genital orang lain (anak lain) misalnya ketika mandi bersama di kolam renang atau di tempat umum.
Apakah Kebiasaan Seksual Tersebut Normal ?
Betul, mungkin yang menjadi pertanyaan ayah bunda, juga pertanyaan kami orang tua Alaric adalah apakah kebiasaan-kebiasaan tersebut di atas normal dilakukan oleh balita.
Pada dasarnya penyebab balita melakukan hal-hal tersebut adalah karena dia sedang menunjukkan ketertarikan pada bagian-bagian tubuhnya serta bagaimana bagian-bagian tubuh tersebut bekerja. Sehinga dia senang memperhatikan bagian tubuh termasuk bagian genitalnya atau kemudian menyentuhnya.
Selain itu, Balita juga sedang berusaha untuk mempelajari lingkungan sosialnya. Rasa penasaran mereka terhadap jenis kelamin laki-laki dan perempuan juga dapat menjadi penyebab anak usia 2 hingga 3 tahun melakukan kebiasaan di atas.
Jadi normal atau tidaknya, berdasarkan penyebab-penyebab di atas ini adalah hal yang wajar untuk anak toddler (balita). Sehingga yang lebih penting adalah bagaimana orang tua merespon kebiasaan tersebut agar anak menjadi belajar.
Bagaimana orang tua merespon Kebiasaan Seksual Balita?
Respon orang tua terhadap hal ini sangat berpengaruh penting bagi anak. Anak bisa saja belajar banyak hal, atau sebaliknya malah menjadi kebiasaan yang terus dilakukan hingga usia pra sekolah. Jika respon orang tua benar, seharusnya kebiasaan seksual ini tuntas di usia 2-3 tahun ini. Jadi jika ada anak usia pra sekolah (4-5 tahun) atau bahkan usia sekolah dasar masih melakukan hal serupa, ada perkembangan usia toddler yang terlewatkan.
Di awal tentu respon kami sebagai orang tua tampak berlebihan. Namun seiring dengan pengetahuan yang didapat, respon pun beralih menjadi lebih baik. Memang kadang-kadang di kesempatan yang darurat, kita bisa mengajak anak menghentikan kebiasaan ini. Terutama jika ada orang lain atau jika kebiasaan tersebut membuat orang lain tidak nyaman. Pelan-pelan kita bisa mengalihkan anak kepada aktivitas lain untuk mengalihkan perhatiannya dengan kebiasaan seksual ini.
Sebagai orang tua kita juga bisa memanfaatkan momen ini untuk membuat balita jadi belajar, membangun body awarness mereka. Kita bisa menjelaskan nama bagian-bagian tubuh beserta fungsinya. Misalnya kita bisa bicara,
"Wah Alaric sedang menyentuh penis. Anak laki-laki punya penis. Kita gunakan penis untuk pipis (buang air kecil)."
Kita juga bisa mengajak anak membedakan mana bagian publik dan mana bagian privasi. Terutama untuk muslim, bisa mengalirkan materi tentang aurat. Misalnya kita lanjutkan kalimat di atas dengan kalimat,
"Penis adalah bagian pribadi. Tidak boleh dilihat orang lain. Itu kenapa Allah memerintahkan kita untuk menutup aurat, bagian pribadi yang tidak boleh dilihat orang lain."
Bicaralah dengan jujur tentang nama bagian tubuh anak. Gunakan kata-kata yang tepat dan ilmiah seperti vagina, payudara, pantat, anus, dan sebagainya. Ini penting agar anak mengetahui dengan jelas nama bagian tubuhnya. Kita juga bisa menanamkan sejak dini perbedaan antara laki-laki dan perempuan tentunya dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak.
Selamat menjadi orang tua bermutu....
saya pun pernah khawatir melihat perilaku si sulung, tapi ternyata itu wajar tinggal bagaimana kita mengarahkannya
ReplyDeleteya.. yang penting pijakan orang tua. Kebiasaan ini bahkan bisa jadi belajar kalau pendampingan orang tua bermutu
Deleteterima kasih tipsnya, bunda jadi lebih perhatian dengan masalah sex behaviour
ReplyDeletesama-sama....
DeleteSemoga jadi pengingat untuk ayah bunda lainnya ya
Iya ternyata memang ada fase seperti itu ya...kapan hari juga dapat sharing dari teman 😂😂😂
ReplyDeleteNanti melewati tahapan ini mba. Kalau pun tidak kita kasih stimulus body awarness ketika memandikan bisa bicara bagian-bagian tubuhnya
DeletePerlu cara yang tepat bagi orang tua dalam mengatasi hal ini ya :)
ReplyDeleteKalau ga tepat nanti berabe mba. Malah kesenengan kebawa sampe usia sekolah kan bahaya :-D
DeleteAnak saya sekarang umur 1 tahun, Semoga di umur 2 tahun saya bisa mengajarinya pelan pelan body awareness ini yaa..
ReplyDeletePelan-pelan. Yang penting kita rajin bicara tentang anggota tubuhnya
DeleteIya setuju, kasih tau dgn kata2 yg tepat dan ilmiah, biar sekalian belajar.
ReplyDeleteBtw, itu kalo anak saya ketinggian bahasanya, yg "bagian pribadi" hihihi.. anak saya 3 tahun juga. Baru paham dgn kalimat2 simpel. Jadi kalimat "bagian pribadi" itu diilangin aja sih kalo buat anak saya.
Tapi tiap anak juga beda2, sih. Hehe.
Beda-beda mba. Pemahaman bahasa tergantung kebiasaan juga
DeleteAku baru tahu, kebiasaan yang sekilas biasa itu ternyata menunjukkan akan ke kebiasaan seksual. Makasih infonya :) sangat bermanfaat jika ntar punya anak :)
ReplyDeleteomnduut.com
Alhamdulillah semoga manfaat nanti.
DeleteIya, sebenarnya ada tanda buat kita orang tua. Anak pengen belajar anggota tubuh. Jangan sampe terlambat malah muncul di usia sekolah
owh jadi gitu. biasanya liat keponakan. g paham maksudnya. mksh penjelasanya Pak..
ReplyDeleteSama-sama. Sekarang jadi tahu ya
DeleteWah noted ni. Ternyata penting sekali tahu kebiasaan yang kayak gini ya kak,ijin share informasinya.
ReplyDeleteSilahkan Mba Ima...
DeleteMakasih banget sharingnya mas. Perlu banget nih kita sebagai orang tua untuk belajar hal-hal seperti ini
ReplyDeletePenting banget... daripada muncul belakangan trus anak cari tahu dengan cara lain. Kan bahaya
DeleteSetuju banget pada bagian mengajarkan anak menyebut dengan benar nama2 area pribadinya, tidak menggantinya dengan kata-kata lain dengan alasan tabu atau lebih sopan. Itu juga yang saya lakukan pada Prema, meskipun awal2nya dapat hadiah dipelototin sama neneknya hihihi
ReplyDeleteBayangkan jika si kecil, dikenalkan pada istilah "burung" untuk menyebut penis. lalu saat sekolah, oleh gurunya diminta menggambar burung, ternyata yang digambar penis. Kacau dah :p
Haduh... Horor banget mba :))
DeleteSaya dari Alaric kecil ga pernah kenalkan burung. Paling banter nenek sama mamanya pakai kata tit*t.
Kalau saya bilang penis. Biasa saja :))
Aku kadang ngamati sepupu juga suka gitu, mas, ia sangat enjoy gitu. Tapi ya mikirnya ga ke hal aneh2 juga sih. Hhee
ReplyDelete.
Trus lagi keponakannku klo lagi mandi breng sepupu yg seumuran, selalu dipisah alhamdulillah. Supaya ga trjadi ato timbul pertanyaan2 panjang berikutnya antara si anak, kecuali udah pada gede gitu da umurnya, yg skiranya dia paham saat dijelaskeun. Hee
Tfs buat artikelnya mas
Sebaiknya memang ga mandi bareng ya. Kecuali di kolam renang. Usahakan juga membiasakan menutup bagian pribadinya itu
DeleteHal yg normal karena anak sedang belajar mengenal fungsi tubuhnya. Hanya saja, orang tua seringnya panik, dikira anak sudah memahami aktivitas seksual, padahal mah masih jauuh :)
ReplyDeleteHohoho... Bener Mba.
DeleteSebenernya sih simpel. Mereka lagi pengen tahu. Cuman kadang orang dewasa suka mikir pakai sudut pandang mereka :))
anakku laki semua mas,
ReplyDeletetapi tdk pernah saya lihat punya kebiasaan spt itu
mungkin mmg beda2 kali ya
tapi ini masukan yg bagus....siapa tau nanti saya punya cucu laki
makasih infonya mas
Makasih sharing nya, Mas. Aiden (21 bulan) sekarang di poin nomor 1, pegang-pegang/mainin kelamin nya.
ReplyDeletekalau saya belum menggunakan bahasa ilmiah untuk menunjukkan area pribadi,masih simbolik sesuai bahasa daereah supaya ga bingung dengan percakapan antar teman
ReplyDeletehihihi
tapi berencana menggantinya kalau sudah bertambah kematangan berfikirnya
Bener ni..
ReplyDeleteAnak ku yg menjelang 2 tahun juga habis mandi ada tanda tanda yg mengarah kepoint diatas
Anak saya jg kadang takjub lihat penisnya menegang. Malah dia yg penik, "Buuuu kenapa ini penis aku tolong turunin" bingunh jawabnya gmn haaahah
ReplyDelete