Tahun ini adalah mudik pertama Al ke kampung halaman ayahnya. Dan ini adalah kali pertama pula untuknya naik pesawat. Usia Al saat mudik kemarin adalah 5 bulan. Usia yang sebenarnya suah cukup aman untuk naik pesawat. Dari panduan AyahBunda yang sempat saya baca, bayi berusia kurang dari 2 minggu sangat beresiko dibawa terbang karena rentan terhadap lingkungan tertutup seperti kabin pesawat dimana, virus dan kuman bisa bertebaran dimana - mana sementara daya tahan tubuhnya belum cukup baik.
Mendarat darurat di Palembang |
Keberangkatan kami sekeluarga (Al, Ayah, dan Bunda) menggunakan pesawat Lion Air dengan jadwal siang hari. Sebaiknya memang jika membawa bayi disarankan untuk memilih jadwal penerbangan siang (untuk jarak pendek) karena bertepatan dengan jam tidur siang bayi. Sedangkan untuk penerbangan jarak jauh, disarankan memilih jadwal keberangkatan pada malam hari. Pihak maskapai meminta orang tua untuk mengisi lembar pernyataan ganti rugi dimana maskapai dibebaskan dari pertanggung jawaban sekiranya terjadi apa - apa dengan bayi. Padahal saat itu Al sedang batuk pilek, namun bismillah kami nekat pulang demi bertemu dengan kakek dan khususnya nenek Al yang belum pernah melihatnya secara langsung.
Pengalaman pulang kampung ini luar biasa mengingat saat akan mendarat, cuaca di Bandara Depati Amir Pangkalpinang sedang tidak bersahabat. Jarak pandang yang cukup pendek memaksa pesawat untuk berputar - putar di atas kota Pangkalpinang selama lebih dari setengah jam. Bahkan sempat terjadi turbulensi. Kami sudah cukup was - was, beruntungnya manuver pilot cukup baik. Mulanya akan kembali ke Jakarta, dikarenakan bahan bakar yang tidak memungkinkan, Pilot memilih mendarat darurat di Bandara Sultan Mahmud Badarudin II di Palembang.
Al cukup anteng awalnya. Namun yang kami takutkan terjadi. Baru beberapa menit terbang meninggalkan Jakarta, Al buang air besar. Untungnya kami memilih tempat duduk paling belakang sehingga dekat dengan toilet dan memudahkan bunda mengganti popok Al.
Narsis bersama bunda sebelum terbang |
Berbeda dengan keberangkatan, kembali ke Jakarta kami sekeluarga menumpang pesawat Garuda Indonesia untuk jadwal malam hari dan berharap Al bisa tidur nyenyak. Di luar perkiraan, Al malah sibuk minta main dan bercanda. Kadang - kadang dia teriak jika tidak diperhatikan sehingga cukup menggangu penumpang di sebelahnya. Untungnya pula di pesawat Garuda tersedia TV kecil sehingga bisa menonton film kartun singkat atau mendengarkan lagu anak - anak dan musik klasik. Ini cukup mampu meredakan semangat Al yang terus minta diajak main. Pramugari Garuda juga cukup ramah dan selalu menyapa Al ketika melewati tempat duduk kami. Al pun sok akrab dengan membalas sapaan sang pramugari dengan senyuman ramahnya.
Apa saja yang dipersiapkan ketika membawa bayi terbang ?
- Pastikan kita pesan tiket pesawat dan memberitahu maskapai kalau kita membawa bayi terbang bersama.
- Beberapa maskapai mengijinkan kita memilih tempat duduk (seperti Lion Air dan Garuda Indonesia) dari rumah. Pilihlah tempat duduk paling depan atau belakang yang paling dekat dengan toilet.
- Popok, tisu basah dan kering, bedak, dan mungkin baju ganti perlu ditaruh di tas kecil yang tidak dimasukkan kedalam bagasi kabin (namun cukup ditaruh di bawah meja).
- Susu, Air panas dan dingin, serta makanan bayi juga sudah dipersiapkan.
- Mainan (Al membawa kincringan dan teether) untuk membantu mengatasi kebosanan bayi di pesawat.
- Karena kondisi kabin yang dingin, sebaiknya juga mempersiapkan jaket atau baju hangat lainnya.
dd Al sudah mulai tenang menjelang mendarat |
Bagaimana agar bayi tenang selama di pesawat ?
Sebenarnya Al tidak terlalu rewel, namun juga tidak tenang karena tidak tidur nyaman baik saat berangkat maupun kembali. Meskipun Ayah dan Bunda sudah membuat Al capek sebelum terbang, tetap saja bocah ini akhirnya terbangun saat masuk dalam pesawat.
- Usahakan menyusui bayi saat lepas landas atau mendarat. Ini bertujuan untuk mengurangi kesakitan telinga saat perubahan tekanan udara.
- Ajak berjalan - jalan di kabin saat bayi sudah tampak rewel (Tentunya ketika lampu tanda sabuk pengaman sudah dipadamkan)
- Jika dalam keadaan bangun seperti Al, terus ajak beraktivitas misalnya dengan main, becanda, atau main dengan mainan favoritnya
- Jangan sungkan - sungkan untuk meminta bantuan para pramugari
- Hindarkan dari hembusan AC secara langsung dan tetap susui untuk mencegah dehidrasi karena lingkungan kabin yang cukup dingin.
*tulisan ayah