11 January 2017

Perkembangan Kognitif Menjelang 3 Tahun : Membedakan Besar lawan Kecil

Sebelum berangkat sekolah, kemarin (10/1) Alaric sempat memberikan sisa rotinya kepada Ayah. Sepulang sekolah, ketika Ayah akan makan roti sisa yang sudah diberikan, tiba-tiba Al minta kembali.

"Ayah... Aku mau makan roti," katanya.

"Oh.. Baik. Ayah akan berbagi kepada Alaric," Kata saya sambil membelah roti namun tidak sama besar.

Saya memberikan belahan roti yang ukurannya lebih kecil. Namun dia menolaknya.

"Itu kecil. Aku yang besar. Ayah yang kecil," katanya memilih.

"Oh.. Alaric memilih bagian roti yang besar," kata saya.

Beberapa hari sebelumnya, kejadian yang sama persis terjadi juga. Ketika saya memotong kerupuk menjadi dua bagian, dia memilih yang lebih besar. Tak hanya sekali, ketika mendapat potongan beberapa buah, Alaric selalu memilih setelah membedakan mana yang besar dan kecil. Dan tentunya kalau soal makanan, dia memilih yang lebih besar ukurannya :-D *hehehehe.

Munculnya Kemampuan Klasifikasi Awal

Membedakan lalu memilih adalah hal yang biasa. Di ujung usia 2 tahun (menjelang 3 tahun) kemampuan klasifikasi awal anak mulai terbangun karena kemampuan berpikirnya mulai berkembang. Anak mulai memahami konsep opposite (kebalikan) seperti besar-kecil atau siang-malam. Kemampuan membedakan ini menjadi bekal anak untuk dapat menyortir benda-benda dalam kelompok seperti mana yang keras-lembek, mana yang panjang-pendek, dan mana yang besar-kecil.



Jika ini mendapat dukungan dari orang dewasa, akan sangat bermanfaat bagi perkembangan anak di usia berikutnya. Kemampuan membedakan ini juga menjadi dasar berkembangnya kemampuan berpikir matematik yang tinggi di anak. Anak yang terbangun kemampuan matematikanya sejak usia dini, tentu tidak akan mengalami kesulitan belajar matematika di sekolah dasar nanti.

Bagaimana Dukungan dapat Diberikan?

Munculnya kemampuan ini pertama-tama harus kita syukuri, Alhamdulillah. Tinggal bagaimana menguatkannya.

Beri kesempatan anak untuk bermain karena memang bermain adalah dunia anak. Untuk anak usia 2-3 tahun diusahakan bisa bermain bersama teman seusianya. Yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan mainan yang harus sesuai dengan jumlah anak karena anak usia toddler ini masih menganggap barang miliknya dan perlu dukungan lebih dari orang tua untuk bisa berbagi.

Sediakan Mainan dengan berbagai ukuran

Untuk meningkatkan perkembangan kognitif dan bahasanya, ketika anak berinteraksi dengan mainannnya, orang tua bisa memverbalkan nama mainan berikut warna dan ukurannya. Ini akan membantu anak mampu menyortir benda dari satu hingga dua variabel. Contohnya :

"Oh.. Alaric mengambil Mobil yang lebih besar."

"Wah, Alaric memilih panci yang lebih kecil."

"Ya... itu Apel Merah yang kecil."

"Nah.. kalau ini apel hijau yang besar."

Ungkapan verbal seperti ini yang diberikan ketika mendampingi anak yang sedang bermain akan membantu membangun banyak domain perkembangannya. Oh ya, jangan lupa untuk menyediakan mainan dengan berbagai ukuran.

4 comments:

  1. Yes setuju mas
    Stimulasi yang tepat akan direspon dengan baik oleh anak.
    Hebat Alaric udah bisa membedakan besar kecil

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menbedakan besar kecil atau panjang pendek memang perkembangan anak usia 2-3 tahun mba.
      Betul.. stimulasi yang tepatlah yang membuat mereka berkembang sesuai usianya

      Delete
  2. Alaric pinter deh udah bisa nguasain konsep ukuran, salut buat papanya yang concern ama perkembangan Alaric.

    ReplyDelete