19 January 2016

Belajar Toilet Training

Beberapa hari terakhir, kami mencoba toilet training untuk Alaric. Memang seharusnya pelan-pelan sudah dicoba sejak usia 1,5 tahun ya. Tapi tak apalah. Yang penting segera memulainya ketika memungkinkan. Dan kami putuskan untuk mulai saat ini menjelang usia Al dua tahun.

Kami juga masih mengaplikasikannya secara bertahap. Karena di sekolah Al masih bergabung dengan kelas Toddler dan PG (Soalnya cuman Al yang ada di Baby House), mau tidak mau agar gurunya tidak terlalu kerepotan, di sekolah masih dipakaikan diapers. Namun di rumah sudah full pakai celana saja. 

Pengen punya Potty kayak gitu supaya Al bisa belajar mandiri

Memang sedikit merepotkan karena setiap 15 menit bunda maupun ayahnya harus mengingatkan soal pipis dan pup nya. Tapi Al mulai sadar. Kadang sebelum keluar dia sudah bicara "pipis..." atau "ee'....". Kadang juga keburu keluar sehingga lantai rumah harus dipel lebih sering dari biasanya. Repot, tapi sekaligus seru. Ketika di bawa ke toilet Al juga sudah aware dengan kakus. Dia duduk di atasnya, dan pipis serta buang air besar disitu. Kadang kasihan karena itu khusus untuk orang dewasa, Al harus pegangan lebih kuat. Pengennya memang punya potty khusus buat toilet training ya supaya Aman. Insya Allah harus segera dibeli.

Menjalankan toilet training ini membuat saya jadi tau betapa repotnya ayah dan ibu saya ketika saya kecil dulu. Kan dulu malah belum ada diapers seperti sekarang. Padahal dengan repot di usia dini, orang tua justru diuntungkan dengan lebih cepat mandirinya anak lho

Jadi jangan takut untuk memulai kemandirian anak sejak dini. Mulai dari hal kecil. Kemandirian Al pertama kali adalah melepas sandalnya dan menaruh sepatu atau sandalnya di rak sepatu. Tapi sebelumnya Al juga sudah mandiri dalam membuang sampah sejak usia 12 bulan. 

Alhamdulillah... pelan-pelan. Yang penting sabar. Iya kan?

0 comments:

Post a Comment