10 June 2015

Mengenalkan Shalat Sejak Usia Dini

Banyak dari kita bertanya, kapan sebaiknya mengenalkan shalat kepada anak. Sementara perintah Nabi Muhammad Saw dalam sabdanya mengingatkan para orang tua untuk menyuruh anaknya shalat pada usia tujuh tahun dan 'memukul'nya jika tidak juga shalat di usia sepuluh tahun.

Kalau menurut saya sendiri, seperti kata pepatah... Belajar di waktu kecil itu ibarat mengukir di atas batu. Layaknya bayi, tak ada yang keluar dari perut ibunya langsung berlari. Semua berproses dengan belajar berjalan mulai dari merayap-merangkak-berjalan-berlari meski tertatih dan sering terjatuh. Seperti itulah langkah mengenalkan shalat kepada anak. Semakin dini usia anak mengenal shalat akan baik untuknya dan untuk kita orang tuanya.

Tapi, bagaimana mengajarkan shalat pada anak usia dini?

Sebagai orang tua, kita sebaiknya memahami pola perkembangan anak sehingga mengetahui bagaimana cara anak belajar pada tahapan usianya. Usia 0-2 tahun misalnya. Anak belajar melalui meniru perilaku dan aktifitas orang dewasa. Sehingga, cara yang paling tepat mengenalkan shalat di usia ini adalah rutinitas orang tua dalam shalat. Rasanya, sangat tidak mungkin anak akan kenal dengan shalat jika tidak pernah melihat orang tuanya shalat.

Seperti yang Al terima di rumah. Bundanya adalah guru shalat pertamanya. Bunda selalu shalat di dekat Al meski kadang-kadang menguji kekhusyuaan. Terkadang pula, saya memang sengaja tidak berangkat ke musholla atau masjid agar dapat berjamaah di rumah sehingga Al sudah mulai mengenal shalat berjamaah sejak usia dini.

Peci, Sajadah, atau Mukena adalah alat main simbolik yang baik untuk mengenalkan shalat
Anak usia ini juga sangat tertarik dengan simbol. Mukena, sajadah, sarung, atau peci adalah peralatan yang seharusnya dikenakan orang tua sekaligus disiapkan untuk anak dalam rangka mengenal shalat. Setelah usianya 1 tahun, anak akan mulai memasuki tahapan main simbolik sehingga peralatan shalat tersebut sangat efektif dan menarik minat anak.

Al punya peci. Kelengkapan dari baju koko yang dibeli bundanya. Awalnya ketika dipakaikan peci, Al sering membukanya sendiri. Namun, setelah beberapa kali melihat saya berjama'ah bersama bundanya sambil mengenakan peci, lama kelamaan Al jadi tertarik. Seperti foto di bawah ini, akhirnya Al ikut shalat di atas sajadah lengkap dengan peci di kepala.

Lagi pura-pura sujud, lihat kamera lalu 'nyengir :))
Oya, tak perlu menekankan urutan gerakan shalat kepada anak ya. 0-7 tahun adalah masa buat anak mengeksplore kecintaannya pada shalat dan menemukan sendiri pola-pola urutan gerakan shalat dari apa yang dilihat dan dialaminya sehingga nanti di usia 7 tahunnya dia mulai terbiasa dan tak terbebani dengan shalat.

Selamat mencoba....

2 comments:

  1. aku juga dulu mengajarkan anak dari kecil walau awalnya hanay menirukan gerakannya, tapi tak apa bisa mereka terbiasa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup's... minimal mereka ga asing sama aktifitas ini mam's

      Delete