04 November 2014

Pijat Bayi Sendiri

Sudah beberapa minggu ini setiap datang ke rumah Mbah Slamet, langganan tukang pijat dd Al, selalu sepi. Entah kenapa, tulisan yang menginformasikan bahwa layanan pijat bayi Libur itu masih tetap seperti awal bulan Oktober kemarin. Apa mungkin si Mbah yang usianya sudah lebih dari 106 Tahun tersebut sedang sakit. Kami (ayah & bunda) malah belum sempat konfirmasi baik kepada keluarganya di rumah maupun kepada para tetangganya.

Sedangkan kebutuhan Al akan pijat sudah tidak bisa dibendung :-D. Al sepertinya sudah agak kurang nyaman. Ditambah beberapa terakhir ini Al sering batuk. Entah siapa yang menularkannya karena Ayah dan Bunda alhamdulillah sehat wal afiat. Curiganya sih Al tertular murid TK karena di sekolah banyak anak PG atau TK A yang suka keluar masuk ruang bayi tempat tidur Al.

Akhirnya kami mencoba mencari tutorial pijat bayi di Youtube. Jaman serba digital seperti ini rasanya tidak sulit mencari segala macam informasi, termasuk pijat bayi. Dan ternyata benar, ada banyak sekali video yang bisa menuntun Ayah maupun bunda dalam memijat bayi. Salah satunya adalah video pijat bayi yang diunggah oleh Cussons ini :


Memijat bayi memiliki banyak manfaat. Seperti yang dilansir oleh parenting.co.id manfaat memijat bayi tersebut diantaranya sebagai berikut :

- Membuatnya lebih jarang sakit, tidur lebih nyenyak, dan makan lebih baik. Juga, pencernaan bayi akan lebih lancar.

- Mempererat kelekatan (bonding) antara anak dan orangtua, serta membuat bayi merasa nyaman.

- Memperlancar peredaran darah serta membuat kulit bayi terlihat lebih sehat.

- Bayi yang sering dipijat jarang mengalami kolik, sembelit, dan diare.

- Membuat otot-otot bayi lebih kuat, dan koordinasi tubuhnya lebih baik.

- Sistem kekebalan tubuh bayi akan lebih kuat, serta membuatnya lebih tahan terhadap infeksi dan berbagai masalah kesehatan lain.

- Bayi yang sering dipijat tumbuh menjadi anak yang lebih riang dan bahagia. Selain itu, ia jarang rewel dan tantrum. Secara umum, anak-anak ini jarang memang mengalami masalah psikologis atau emosional.

Nah, berani coba memijat sendiri bayi Anda? Bunda Al sekarang sudah mulai coba - coba memberikan sentuhan lembut dengan pijatan - pijatan selepas mandi. Selamat mencoba....

26 October 2014

Al Mulai Belajar Duduk

Genap delapan bulan sudah Al hadir ke dunia melengkapi keluarga kecil kami. Sepertiga masa perkembangan sensorimotornya sudah terlewatkan. Tentu banyak perkembangan yang ditampilkan oleh Al. Contohnya di usia 3 bulannya, Al sudah bisa tengkurap meski belum bisa kembali ke posisi semula. Namun di usia 5 bulan, Al belajar membalikkan badannya kembali dari tengkurap dan usahanya berhasil tepat di usia enam bulan.

Sedikit - sedikit, Al dikenalkan dengan bacaan Qur'an
Sepulang mudik kemarin, kami memutuskan untuk memberi Al makanan pendamping setelah berkonsultasi dengan ibu Bidan. Padahal saat itu usianya baru 5 bulan lebih 2 minggu. Tapi karena Al sudah menunjukkan ketertarikan pada makanan orang dewasa, kami (Ayah dan Bunda) mencoba memberi Al pepaya yang dilumatkan. Syukurnya, Al suka bahkan doyan pepaya hingga saat ini. Selain pepaya, kami coba memberikan buah yang lain semisal Pisang, Jeruk, Apel, dan Pir. Dari sekian banyak buah yang kami coba di masa MPASI awalnya, Al paling doyan dengan pepaya, pisang, dan jeruk.

MPASI pertama dengan buah - buahan
Dari buah, kami coba memberi Al bubur beras dan kacang hijau yang dibuat sendiri. Sayangnya Al tidak terlalu suka.  Tapi saat dicoba dengan bubur Instan berbagai merk yang dijual di minimarket terdekat, Al malah suka. Sampai saat ini akhirnya bubur instan jadi makanan Al selain buah dan sedikit susu formula. Meskipun demikian, Al masih menyusu ASI dari bundanya. Bahkan durasinya lebih sering dibandingkan saat usia dibawah 6 bulan kemarin.

Di tahapan Sensorimotor ini, Al senang sekali memukul - mukulkan mainannya
7 bulan, Gigi depan bagian bawah Al mulai tumbuh. Banyak mitos yang berkembang dimana salah satunya adalah anak yang giginya tumbuh terlebih dahulu, jalannya akan lebih lama. Biarlah.... setiap anak punya pola perkembangan sendiri. Saat gigi pertama tumbuh, badan Al tidak panas seperti kebanyakan bayi. Namun saat gigi keduanya nongol, Al sempat panas sekira 2 hari.

Sudah bisa duduk meski tidak lama :-D
Sekarang Al sudah belajar duduk meski tidak lama dan harus didudukkan. Al juga belum merangkak namun jangan coba - coba membiarkannya sendiri di lantai karena dia akan berkeliling rumah mulai dari dapur hingga halaman depan. Kalau anak lainnya merayap (ngesot), Al berguling - guling untuk berpindah tempat atau meraih apapun di depannya.

Sehat terus ya nak ;-)


08 August 2014

Membawa Bayi Naik Pesawat

Tahun ini adalah mudik pertama Al ke kampung halaman ayahnya. Dan ini adalah kali pertama pula untuknya naik pesawat. Usia Al saat mudik kemarin adalah 5 bulan. Usia yang sebenarnya suah cukup aman untuk naik pesawat. Dari panduan AyahBunda yang sempat saya baca, bayi berusia kurang dari 2 minggu sangat beresiko dibawa terbang karena rentan terhadap lingkungan tertutup seperti kabin pesawat dimana, virus dan kuman bisa bertebaran dimana - mana sementara daya tahan tubuhnya belum cukup baik.

Mendarat darurat di Palembang
Keberangkatan kami sekeluarga (Al, Ayah, dan Bunda) menggunakan pesawat Lion Air dengan jadwal siang hari. Sebaiknya memang jika membawa bayi disarankan untuk memilih jadwal penerbangan siang (untuk jarak pendek) karena bertepatan dengan jam tidur siang bayi. Sedangkan untuk penerbangan jarak jauh, disarankan memilih jadwal keberangkatan pada malam hari. Pihak maskapai meminta orang tua untuk mengisi lembar pernyataan ganti rugi dimana maskapai dibebaskan dari pertanggung jawaban sekiranya terjadi apa - apa dengan bayi. Padahal saat itu Al sedang batuk pilek, namun bismillah kami nekat pulang demi bertemu dengan kakek dan khususnya nenek Al yang belum pernah melihatnya secara langsung.


Pengalaman pulang kampung ini luar biasa mengingat saat akan mendarat, cuaca di Bandara Depati Amir Pangkalpinang sedang tidak bersahabat. Jarak pandang yang cukup pendek memaksa pesawat untuk berputar - putar di atas kota Pangkalpinang selama lebih dari setengah jam. Bahkan sempat terjadi turbulensi. Kami sudah cukup was - was, beruntungnya manuver pilot cukup baik. Mulanya akan kembali ke Jakarta, dikarenakan bahan bakar yang tidak memungkinkan, Pilot memilih mendarat darurat di Bandara Sultan Mahmud Badarudin II di Palembang.

Al cukup anteng awalnya. Namun yang kami takutkan terjadi. Baru beberapa menit terbang meninggalkan Jakarta, Al buang air besar. Untungnya kami memilih tempat duduk paling belakang sehingga dekat dengan toilet dan memudahkan bunda mengganti popok Al.

Narsis bersama bunda sebelum terbang
Berbeda dengan keberangkatan, kembali ke Jakarta kami sekeluarga menumpang pesawat Garuda Indonesia untuk jadwal malam hari dan berharap Al bisa tidur nyenyak. Di luar perkiraan, Al malah sibuk minta main dan bercanda. Kadang - kadang dia teriak jika tidak diperhatikan sehingga cukup menggangu penumpang di sebelahnya. Untungnya pula di pesawat Garuda tersedia TV kecil sehingga bisa menonton film kartun singkat atau mendengarkan lagu anak - anak dan musik klasik. Ini cukup mampu meredakan semangat Al yang terus minta diajak main. Pramugari Garuda juga cukup ramah dan selalu menyapa Al ketika melewati tempat duduk kami. Al pun sok akrab dengan membalas sapaan sang pramugari dengan senyuman ramahnya.

Apa saja yang dipersiapkan ketika membawa bayi terbang ?
  • Pastikan kita pesan tiket pesawat dan memberitahu maskapai kalau kita membawa bayi terbang bersama.
  • Beberapa maskapai mengijinkan kita memilih tempat duduk (seperti Lion Air dan Garuda Indonesia) dari rumah. Pilihlah tempat duduk paling depan atau belakang yang paling dekat dengan toilet.
  • Popok, tisu basah dan kering, bedak, dan mungkin baju ganti perlu ditaruh di tas kecil yang tidak dimasukkan kedalam bagasi kabin (namun cukup ditaruh di bawah meja).
  • Susu, Air panas dan dingin, serta makanan bayi juga sudah dipersiapkan.
  • Mainan (Al membawa kincringan dan teether) untuk membantu mengatasi kebosanan bayi di pesawat.
  • Karena kondisi kabin yang dingin, sebaiknya juga mempersiapkan jaket atau baju hangat lainnya.
dd Al sudah mulai tenang menjelang mendarat

Bagaimana agar bayi tenang selama di pesawat ?

Sebenarnya Al tidak terlalu rewel, namun juga tidak tenang karena tidak tidur nyaman baik saat berangkat maupun kembali. Meskipun Ayah dan Bunda sudah membuat Al capek sebelum terbang, tetap saja bocah ini akhirnya terbangun saat masuk dalam pesawat.
  • Usahakan menyusui bayi saat lepas landas atau mendarat. Ini bertujuan untuk mengurangi kesakitan telinga saat perubahan tekanan udara.
  • Ajak berjalan - jalan di kabin saat bayi sudah tampak rewel (Tentunya ketika lampu tanda sabuk pengaman sudah dipadamkan)
  • Jika dalam keadaan bangun seperti Al, terus ajak beraktivitas misalnya dengan main, becanda, atau main dengan mainan favoritnya
  • Jangan sungkan - sungkan untuk meminta bantuan para pramugari
  • Hindarkan dari hembusan AC secara langsung dan tetap susui untuk mencegah dehidrasi karena lingkungan kabin yang cukup dingin.
Semoga tips ini membantu para orang tua yang masih ragu membawa bayi terbang dengan pesawat ;-)

*tulisan ayah

20 April 2014

Mulai Belajar Tengkurap

Lima hari lagi Al akan genap 2 bulan. Beberapa hari terakhir ini Al sudah mulai tidur dengan posisi miring - miring. Sebenarnya sejak usia sebulan kemarin, Al mulai menyukai posisi tidur miring. Tadi pagi bahkan, Al mulai ingin menelungkupkan badannya pertanda dia akan segera belajar untuk tengkurap. Nah, sebenarnya kapan sih bayi mulai tengkurap ?

Miring - miring

Dari 10 tahap penting perkembangan bayi di blog AyahBunda ini, Bayi mulai tengkurap di usia 3 - 4 bulan. Namun memang, kemampuan tersebut tidak ujug - ujug terjadi. Ada prosesnya. Tahap pertama memang adalah memiringkan badan di usia 1,5 - 2 bulan. Persis seperti yang dedek Al lakukan. Tidur miring adalah langkah awal keinginan untuk tengkurap.

Selanjutnya bayi akan belajar menggulingkan badannya ke satu sisi favoritnya sebelum kemudian ke sisi berikutnya dan mulai belajar berbalik. Ahh... tak sabar menantinya. Semoga dedek Al selalu sehat dan berkembang sesuai usianya ;-)

Amin.

Tulisan Ayah

25 March 2014

Al Genap Satu Bulan

Hari ini Al genap satu bulan. Banyak pengalaman indah bersamanya sejak Allah hadirkan dia ke dunia. Mulai dari proses lahirnya sampai hari ini ketika blog ini ditulis, Al sedang menyusu bundanya. Bundanya memang bukan blogger seperti saya. Jadi paling hanya berbagi cerita - cerita indah bersama Al seharian ketika saya tinggal bekerja.

Blog ini juga ide dari bundanya. Bahkan sejak Al lahir 25 Februari lalu, bunda sudah berpesan untuk menulis pengalaman kami (baca : ayah dan bunda) bersama Al di blog.

'Al' Sleeping Beauty
 Waktu sepanjang satu bulan, saya gunakan untuk meminta pendapat dari teman - teman blogger apakah perlu saya membuat blog khusus tentang Al. Banyak yang mendukung, ada pula yang melarang. Salah satu teman saya berpendapat jika anak adalah titipan Tuhan untuk kita. Sehingga mempublikasikan anak di blog sama saja dengan menjadikannya milik publik, bukan milik orang tuanya lagi.

Well, nasehat teman saya ini baik agar kami lebih aware. Namun biarlah blog ini jadi catatan perjalanan kami mengasuh Al. Mudah - mudahan di waktunya nanti, Al bisa menulis blog ini sendiri.


Tulisan Ayah